Pengertian Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah perencanaan,
pengembangan, pembagian kompensasi, penginterprestasian, dan pemeliharaan
tenaga keraja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu
dan masyarakat (Ranupandojo dan Husnan, 2002).
Menurut Manullang (2001:156) menyebutkan bahwa manajeman
personalia adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara memberikan fasilitas
untuk perkembangan, pekerjaan dan rasa partisipasi pekerjaan dalam suatu
kegiatan.
Manajemen personalia adalah ilmu seni untuk
melaksanakan antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, sehingga
efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin
dalam mencapai tujuan (Nitisemito, 1996:143).
Tujuan Manajemen Personalia
Tujuan
manajemen personalia berhubungan dengan tujuan perusahaan secara umum. Hal ini
dikarenakan manajemen perusahaan berusaha untuk menimbulkan efisiensi dalam
bidang tenaga kerja sebagai efisiensi keuntungan dan kontinuitas.
Tujuan manajemen personalia ada dua macam, yaitu (Manullang, 2001:165) :
Tujuan manajemen personalia ada dua macam, yaitu (Manullang, 2001:165) :
- Production Minded (efisiensi dan daya guna);
- People Minded (Kerja sama).
Karena itu manajemen personalia ini menyangkut usaha untuk
menciptakan kondisi dimana setiap karyawan didorong untuk memberikan sumbangan
sebaik mungkin bagi majikannya, karena tidak dapat mengharapkan efisiensi yang
maksimal tanpa kerjasama yang penuh dari para karyawan.
Fungsi Manajemen Personalia
Fungsi manajemen personalia terdiri dari :
- Perencanaan. Perencanaan berarti
menentukan program personalia yang akan membantu mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan. Tujuan ini memerlukan partisipasi aktif
dari manajer personalia.
- Pengorganisasian. Jika perusahaan telah
menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh karyawannya, maka
manajer personalia harus membentuk organisasi dengan merancang susunan
dari berbagai hubungan antara jabatan personalia dan faktor-faktor fisik.
Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan.
- Pengarahan. Apabila manajer sudah mempunyai rencana dan sudah mempunyai organisasi untuk melaksanakan rencana tersebut, fungsi selanjutnya adalah mengadakan pengarahan terhadap pekerjaan. Fungsi itu berarti mengusahakan agar karyawan bekerja sama secara efektif.
- Pengawasan. Pengawasan adalah mengamati
dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksinya apabila
terjadi penyimpangan. Dengan kata lain pengawasan adalah fungsi yang
menyangkut masalah pengaturan berbagai kegiatan sesui dengan rencana
personalia yang dirumuskan sebagi dasar analisis dari tujuan organisasi
fundamental.
Fungsi
manajemen personalia secara operasionalnya terdiri dari :
- Pengadaan adalah menyediakan sejumlah
tertentu karyawan dan jenis keahlian yang diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Tujuan tersebut menyangkut masalah pemenuhan kebutuhan tenaga
kerja, proses seleksi dan penempatan kerja.
- Pengembangan karyawan yang telah diperoleh
dengan malalui pelatihan dengan tujuan untuk mengembagkan
ketrampilan.
- Pemberian kompensasi adalah pemberian penghargaan
yang adil dan layak terhadap para karyawan sesuai dengan sumbangan mereka
dalam mencapai tujuan perusahaan.
- Pengintegrasian adalah menyangkut penyesuaian
keinginan dari individu dengan keungan pihak perusahaan dan masyarakat.
- Pemeliharaan adalah mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.
Tugas Bagian Personalia
Tugas yang
paling utama dari bagian personalia adalah menyediakan tenaga kerja dalam
kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan oleh masing-masing bagian dalam
perusahaan. Ini berarti bagian personalia memberikan layanan kepada
bagian-bagian lain agar lebih mudah melaksanakan tugasnya.
Bagian personalia harus melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pelayan bagi bagian-bagian lain di dalam perusahaan, maka tugas manajemen personalia meliputi (Manullang, 2001):
Bagian personalia harus melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pelayan bagi bagian-bagian lain di dalam perusahaan, maka tugas manajemen personalia meliputi (Manullang, 2001):
- Membuat anggaran tenaga kerja
yang diperlukan.
- Membuat job analysis, job description,
dan job spesification.
- Menentukan dan memberikan
sumber-sumber tenaga kerja.
- Mengurus dan mengembangkan proses
pendidikan dan pendidik.
- Mengurus seleksi tenaga kerja.
- Mengurus soal-soal
pemberhentian (pensiun).
- Mengurus soal-soal kesejahteraan.
PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA,MANAJEMEN PERSONALIA (UNDERSTANDING HUMAN RESOURCE MANAGEMENT, MANAGEMENT PERSONNEL)
PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA,MANAJEMEN
PERSONALIA
A. DEFINISI
Menurut Edwin B. Flippo
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan pemberian kompensasi,
pengintregrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
tujuan berbagai individu, organisasi dan masyarakat. Definisi ini menggabungkan
fungsi-fungsi manajemen dan fungsi-fungsi operatif di bidang personalia.
(Edwin B. Flippo, personnel management, McGraw-Hill, Inc., Singapore, 1980, halaman 5)
Sedangkan menurut Wendell French
Manajemen personalia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan
pemeliharaan Sumber Daya Manusia oleh organisasi.
(Wendell French, The Personal Management Process, Houghton Mifflin Company, Boston, 1974, halaman 3)
Dari ke dua definisi di atas maka kita akan menggunakan definisi berikut ini :
Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan,
dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-
tujuan individu maupun organisasi.
B. KESIMPULAN
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan oleh para penulis tentang bidang
Manajemen Sumber Daya Manusia, maka dapat disimpilkan bahwa keberhasilan
pengelolaan organisasi ditentukan kegiatan pendayagunaan sumberdaya manusia. Manajemen personalia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumberdaya
manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan individu maupun organisasi
melalui fungsi-fungsi personalia itu sendiri.
Fungsi-fungsi personalia :
1. Penarikan
2. Seleksi
3. Pengembangan
4. Pemeliharaan
5. Penggunaan.
Menurut Edwin B. Flippo
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan pemberian kompensasi,
pengintregrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
tujuan berbagai individu, organisasi dan masyarakat. Definisi ini menggabungkan
fungsi-fungsi manajemen dan fungsi-fungsi operatif di bidang personalia.
(Edwin B. Flippo, personnel management, McGraw-Hill, Inc., Singapore, 1980, halaman 5)
Sedangkan menurut Wendell French
Manajemen personalia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan
pemeliharaan Sumber Daya Manusia oleh organisasi.
(Wendell French, The Personal Management Process, Houghton Mifflin Company, Boston, 1974, halaman 3)
Dari ke dua definisi di atas maka kita akan menggunakan definisi berikut ini :
Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan,
dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-
tujuan individu maupun organisasi.
B. KESIMPULAN
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan oleh para penulis tentang bidang
Manajemen Sumber Daya Manusia, maka dapat disimpilkan bahwa keberhasilan
pengelolaan organisasi ditentukan kegiatan pendayagunaan sumberdaya manusia. Manajemen personalia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumberdaya
manusia dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan individu maupun organisasi
melalui fungsi-fungsi personalia itu sendiri.
Fungsi-fungsi personalia :
1. Penarikan
2. Seleksi
3. Pengembangan
4. Pemeliharaan
5. Penggunaan.
Ruang Lingkup Manajemen Personalia
Menurut Prof. Edwin B. Filippo,
manajemen personalia adalah “perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk
mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat “.
Menurut Hani Handoko, manajemen mencakup fungsi-fungsi
: Perencanaan (Penetapan apa yang akan dilakukan), Pengorganisasian (perancangan
dan penugasan kelompok kerja), Penyusunan Personalia (penarikan, seleksi,
pengembangan, pemberian kompensasi dan penilaian presttasi kerja), Pengarahan
(motivasi, kepemimpinan, integrasidan pengelolaan konflik) serta pengawasan.
Dalam bentuk kerangka, definisi tersebut akan tampak
sebagai berikut:
1. fungsi-
fungsi manajemen
Ø Perencanaan
(planning)
Ø Pengorganisasian
(organizing)
Ø Pengarahan
(directing)
Ø Pengendalian
(Controling )
2. Fungsi-fungsi
operasional
Ø Pengadaan
tenaga Kerja (procurement)
Ø Pengembangan
(development)
Ø Kompensasi
Ø Integrasi
Ø Pemeliharaan
(maintenance)
Ø Pemutusan
hubungan kerja (separation)
v Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti penentuan program personalia yang akan membantu
tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu. Dengan kata lain
proses penentuan akan melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran penuh dari
Manajer personalia, dengan keahliannya dalam bidang sumber daya manusia.
v Pengorganisasian
(organizing)
Organisasi
adalah alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu organisasi
dengan merancang struktur hubungan antara pekerjaan , personalia, dan
faktor-faktor fisik . Apabila serangkaian tindakan telah ditentukan, organisasi
harus disusun untuk melaksanakannya.
v Pengarahan (directing)
Fungsi
sederhana dari pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan karyawan
melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan (pemberian perintah)
v Pengendalian
(controlling)
Pengendalian
adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar
sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan
analisis terhadap sasaran dasar organisasi
Pengadaan
tenaga kerja (procurement)
Fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh
jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan
sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan
sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan penempatan
. Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus bersandar pada
tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya.
Dalam tahapan ini diperlukan analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi
pekerjaan/ Job Description dan juga pekerjaan/ Job Specification.
Pengembangan
(development)
Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang
perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus
tumbuh karena perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, dan tugas manajemen
yang semakin rumit.
Karyawan yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggunjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu
pembekalan agar karyawan yang ada dapat lebih menguasai dan ahli dibidangnya
masing-masin serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses
pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan
pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
Kompensasi (compensation)
Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja karyawan secara teratur
dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan
disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan
eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat
menyebabkan masalah di kemudian hari ataupun dapat menimbulkan kerugian pada
organisasi/ perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada karyawan agar
dapat melaksanakan tugas dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi yang
bersangkutan dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
Integrasi (integration)
Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan)
yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat , dan
organisasi. Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa masyarakat kita
terdapat tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti.
Pemeliharaan
(maintenance)
Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang
mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya kemauan untuk bekerja
sangat dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan jasmani
(fisik) karyawan, dan kesehatan serta keselamatan kerja.
Pemutusan
Hubungan Kerja (separation)
Jika fungsi pertama manajemen personalia adalah untuk mendapatkan karyawan,
adalah logis bahwa fungsi terakhir adalah memutuskan hubungan kerja dan
mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi bertanggung
jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga
masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.
Rekrutmen Pegawai
Pengadaan karyawan atau pegawai berhubungan erat dengan kegiatan penarikan
tenaga kerja, seleksi dan penempatan tenaga
kerja sesuai dengan bidang keahliannya. Penarikan tenaga kerja disini tidak
hanya untuk mencari jumlah tenaga kerja saja tetapi juga memperoleh tenaga
kerja yang tepat untuk setiap jenis pekerjaan yang ada diperusahaan.
Ada beberapa
pengertian rekrutmen menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
v Henry Simamora (1997:212) dalam buku koleksi digital Universitas Kristen
Petra menyatakan bahwa Rekrutmen (Recruitment) adalah serangkaian aktivitas
mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian dan
pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam
perencanaan kepegawaian.
v Menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997:227) dalam
Nanang Nuryanta (2008) rekrutmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah
calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka
perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi
lowongan pekerjaan yang ada.
v Menurut Noe at. all ( 2000 ) rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanaan
atau aktifitas organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari
tenaga kerja yang potensial.
Sebelum organisasi dapat mengisi sebuah lowongan
pekerjaan, organisasi tersebut mestilah mencari orang-orang yang tidak hanya
memenuhi syarat untuk posisi tersebut,namun juga menginginkan pekerjaan itu.
Suatu organisasi
akan dapat mengisi lowongan secara lebih cepat dengan biaya yang rendah pula
jika sumber daya rekrutmen digunakan secara optimal. Adapun sumber-sumber
rekrutmen terdiri dari:
A. Sumber Eksternal, yaitu penarikan tenaga kerja dari luar perusahaan untuk
menempati jabatan yang kosong. Sumber eksternal bisa berasal dari:
Catatan-catatan/file lamaran; Walk in Applicants (mendatangi secara
langsung); Lembaga-lembaga pendidikan; Open Houses (pelamar datang untuk
mendapatkan penjelasan pada watu-waktu yang dikehendakinya); Field Interview
(sama dengan open houses, hanya dilakukan diluar kota dengan biaya lebih
mahal serta membutuhkan lebih banyak iklan); Tenaga kerja sementara; Part-time
dan kontrak; Organization Outplacing Employees; Direct Mail
Recruitment; Telephone Recruitment; Pertemuan para profesional,
Asosiasi dagang dan pameran; Agen-agen tenaga kerja swasta; dan Iklan
Rekrutmen.
Kebaikan- kebaikan dari sumber eksternal:
Ø Kewibawaan
pejabat relatif baik.
Ø Kemungkinan
membawa sistem kerja baru yang lebih baik.
Kelemahan – kelemahan sumber
eksternal:
Ø Prestasi
karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan untuk promosi.
Ø Biaya
perekrutan besar, karena iklan dan seleksi.
Ø Waktu
perekrutan relatif lama.
Ø Orientasi
dan induksi harus dilakukan.
Ø Turnover
cenderung akan meningkat.
Ø Perilaku dan
loyalitasnya belum diketahui.
B. Sumber internal Sumber internal
adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam perusahaan
tersebut, yakni dengan cara memutasikan atau pemindahan karyawan yang memenuhi
spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan itu baik yang bersifat
vertikal (promosi ataupun demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada
karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan
tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial. Hal
ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.
Jika lowongan pekerjaan yang kosong diisi oleh orang dalam, berarti dalam
perekrutannya adalah melalui karyawan perusahaan tersebut yang dipromosikan,
yang mempunyai keahlian sesuai dengan jabatan yang akan diisi. Pengaruhnya
terhadap perusahaan jika lowongan tersebut diisi oleh orang dalam bisa
lebih baik jika dilihat dari segi biaya perekrutan, waktu perekrutan dan
sebagainya. Dilain hal, perusahaan telah banyak mengetahui kinerja dari
karyawan yang dipromosikan tersebut berdasarkan data base yang mereka punya.
Dengan demikian tidak ada kekhawatiran dari perusahaan terhadap kemampuan
karyawan tersebut. Dan dengan adanya promosi ini akan menimbulkan motivasi bagi
karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga mempunyai kesempatan untuk menempati
posisi yang lebih baik pula.Yang perlu diperhatikan jika
lowongan yang kosong diisi oleh orang dalam adalah apakah orang atau karyawan
tersebut mempunyai potensi sesuai dengan jabatan yang akan diisinya. Karena
pada umumnya setiap jabatan dari suatu perusahaan diisi oleh orang – orang
dengan potensi yang berbeda – beda dan sedikit saja yang mempunyai potensi yang
lebih. Misalkan satu orang karyawan mempunyai kemampuan sebagai leader belum
tentu mempunyai potensi sebagai pemasar. Kita tidak akan bisa meningkatkan
kinerja seseorang yang pekerjaannya tidak sesuai dengan potensinya,
bagaimanapun kita melatih dan memotivasinya. Kinerja yang sebelumnya baik,
belum tentu didapat juga jika karyawan tersebut menempati posisi yang tidak
sesuai dengan potensinya.
Ada orang yang potensi dan bakatnya
adalah menjadi pengikut dan pelaksana. Ia akan bisa menjadi the best sales
performer misalnya; namun ketika dipromosikan menjadi supervisor atau manager,
bisa saja kinerja dan prilakunya menjadi buruk; yang mengakibatkan perusahaan
rugi dua kali: Pertama, kehilangan sales, karena salesman terbaiknya dijadikan
supervisor atau manager. Kedua, kehilangan kekompakan team, karena dipimpin oleh
bad leader!
Jadi dengan mengetahui bakat serta
potensi terbaik seseorang, ia bisa ditempatkan pada posisi yang tepat. Dan
dengan tambahan pelatihan dan kepemimpinan yang baik, ia akan bisa
mengembangkan potensi dirinya kelevel yang optimal dan menghasilkan prestasi
terbaik.
Permasalahan lain yang akan timbul
dengan adanya pengisian lowongan kerja dari orang dalam yaitu kekosongan pada
posisi atau jabatan yang ditinggalkan oleh karyawan yang mendapatkan promosi
tersebut. Jika posisi yang ditinggalkan juga merupakan posisi yang penting
tentu saja akan mempengaruhi kerja perusahaan. Apakah yang akan menggantikan
mempunyai potensi dan keahlian yang sesuai dengan jabatan tersebut atau tidak.
Hal ini akan menimbulkan permasalahan yang sama.
Pengisian lowongan pekerjaan dengan
orang dalam juga berpengaruh terhadap masyarakat. Kaitannya yaitu dengan
kesempatan bagi masyarakat untuk dapat bekerja diperusahaan tersebut. Jika
perusahaan membuka lowongan pekerjaan untuk orang luar tentu saja masyarakat
mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan mendapat pekerjaan
maka mereka mempunyai penghasilan dan dapat meningkatkan perekonomiannya. Jika
perusahaan mampu merekrut beberapa orang dari masyarakat sekitar tentu saja
perekonomian masyarakat akan lebih baik.
Kelemahan
dan Keunggulan Rekrutmen Karyawan Melalui Orang Dalam (Internal)
Keunggulan
rekrutmen internal adalah:
Ø Meningkatkan
moral kerja & kedisiplinan karyawan, karena ada kesempatan promosi.
Ø Perilaku dan
loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan.
Ø Biaya
perekrutan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
Ø Waktu
perekrutan relatif singkat.
Ø Orientasi
dan induksi tidak diperlukan lagi.
Ø Kestabilan
karyawan semakin baik.
Kelemahan dari rekrutmen internal adalah:
Ø Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.
Ø Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.
Ø Terjadinya kekosongan kembali dari jabatan yang ditinggalkan
Informasi Pekerjaan
Jika terjadi mutasi
atau promosi sehingga dipindahkan ke posisi pekerjaan yang lain, maka ada
beberapa informasi yang perlu diketahui, antara lain:
Ø
Deskripsi Jabatan / Job Description
Yaitu penjelasan tentang suatu jabatan,
tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenangnya dan sebagainya. Uraian pekerjaan
adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi
pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan
tertentu dalam organisasi.
Uraian Pekerjaan (job description) Menguraikan hal-hal
berikut
A.
Identifikasi pekerjaan atau jabatan yakni memberikan
nama jabatannya, seperti; rektor, dekan, dosen, kabag administrasi, dll.
B.
Hubungan tugas dan tanggung-jawab, yaitu perincian
tugas dan tanggung-jawab secara nyata yang diuraikan secara terpisah. Rumusan
hubungan hendaknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain baik
di dalam maupun di luar organisasi.
C.
Standar wewenang dan pekerjaan yakni kewenangan dan
prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat tersebut harus jelas.
D.
Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas seperti
alat-alat, mesin-mesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan
pekerjaan tersebut.
E.
Ringkasan pekerjaan atau jabatan, yaitu hendaknya
menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan
aktivitas utamanya.
2. Pengembangan Karir
Pengembangan karir berkaitan dengan
promosi untuk mendapatkan pekerjaan atau posisi jabatan yang lebih bagus.
Kejelasan tentang informasi tersebut harus didapat karena sangat diperlukan
untuk pengembangan karir dimasa depan.
3. Kondisi Kerja
Berkaitan dengan
kondisi pekerjaan yang baru. Apakah lingkungan kerja yang baru tersebut
kondusif baik sesama rekan atau dengan bawahan.
4. Program Kesehatan dan Pelayanan
Yaitu berkaitan dengan pelayanan
kesehatan yang didapatkan seandainya menduduki pekerjaan yang baru tersebut.
Apakah program kesehatan dan pelayanan yang diberikan lebih baik serta lebih
mudah atau tidak.
5. Upah atau Gaji
Yaitu berkaitan dengan upah dan
tunjangan yang akan didapat jika dipindahkan pada posisi pekerjaan yang lain.
Setiap karyawan tentu mengharapkan upah dan tunjangan yang lebih baik. Sehingga
informasi yang berkaitan dengan hal tersebut penting untuk diketahui oleh
karyawan yang akan dipindahkan.
Pembinaan Karyawan
Meningkatkan pemberdayaan karyawan dapat dilakukan dengan meningkatkan
disiplin kerja. Keberadaan disiplin kerja menjadi sangat penting karena hanya
dalam suasana kerja yang penuh disiplin peruasahaan dapat menjalankan program
yang telah direncanakan.
Disiplin kerja akan menekankan pada upaya penyadaran dan pembentukan
perilaku karyawan untuk mematuhi tata peraturan yang telah disusun oleh
perusahaan. Penyadaran dan pembentukan perilaku tersebut akan membentuk
keselarasan antara tujuan individual masing – masing karyawan dengan tujuan
perusahaan. Hal ini sangat penting untuk menghindari terjadinya pertentangan
tujuan dan nilai – nilai yang dianut oleh para karyawan dan perusahaan dan
antar para karyawan sendiri.
Penegakkan disiplin kerja tidak bisa diserahkan kepada karyawan semata sehingga
perusahan harus mempunyai satu pola pembinaan disiplin para karyawannya. Pola
pembinaan tersebut dapat berupa penataan perangkat peraturan yang tepat,
menegakkan peraturan dengan memberikan sanksi yang tegas bagi para pelanggar
serta upaya pembinaan disiplin berkelanjutan.
Pembinaan disiplin secara berkelanjutan perlu dilakukan untuk
mempertahankan disiplin kerja yang telah terbentuk serta berupaya untuk
senantiasa meningkatnya. Pembinaan disiplin kerja dapat dilakukan dengan cara
“preventif” dan “korektif” ( T. Hani Handoko, 1978 ). Kedua cara tersebut
dirumuskan menjadi kerangka dasar pembinaan disiplin karyawan yang akan
diterapkan secara berkelanjutan.
Pembinaan disiplin secara preventif adalah adalah dengan mendorong para
karyawan untuk patuh terhadap berbagai tata aturan yang berlaku pada
perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pelanggaran –
pelanggaran tata peraturan yang berlaku dengan tujuan utama untuk membina
disiplin diantara para karyawan. Pembinaan dengan cara korektif dilakukan untuk
menangani pelanggaran – pelanggaran lebih lanjut. Pembinaan korektif sering
berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan.
Pembinaan terhadap karyawan
dilakukan dengan cara preventif dan korektif namun terkadang tidak manusiawi.
Yang dimaksud tidak manusiawi disini adalah yang tidak sesuai dengan norma –
norma, melanggar hak azasi manusia dan tidak berdasarkan undang – undang maupun
peraturan yang berlaku. Sebagai contoh, budaya menghakimi dan memarahi karyawan
yang melakukan kesalahan cenderung dilakukan oleh kebanyakan manajer. Manajer
langsung memarahi karyawan saat melakukan kesalahan yang terkadang kalimat yang
diucapkan membuat karyawan merasa direndahkan atau dihina. Lebih tidak
manusiawi lagi jika karyawan tersebut dihakimi didepan karyawan yang lain.
Karena tentu saja hal tersebut akan membuat karyawan merasa malu dan tertekan.
Pemberian hukuman atau sanksi kepada
karyawan yang melakuan kesalahan harus sesuai dengan peraturn yang berlaku. Dan
ada baiknya jika hukuman yang diberikan sesuai dengan tingkat kesalahan yang
dilakukan oleh karyawan. Pemotongan gaji bahkan PHK sekalipun pantas untuk
dilakukan tetapi kesalahan yang dilakukan oleh karyawan harus benar – benar
ditinjau. Jangan sampai hukuman yang diberikan tidak sepadan dengan kesalahan
yang dibuat.
Teknik kepemimpinan yang
diterapkan dalam tata hubungan manusiawi dilingkungan perusahaan, bermaksud
mengajak pegawai agar tetap aktif, bergairah dan giat bekerja, guna mencapai
hasil yang maksimal. Pemimpin dituntut menerapkan pembinaan serta pengerahan
pegawai berlandaskan hakekat dan harkat manusia seutuhnya, tanpa meninggalkan
pencapaian produktifitas maksimal serta pengorbanan yang layak.
Dapat disimpulkan bahwa pembinaan
karyawan yang dikatakan manusiawi yaitu pembinaan atau pengambilan tindakan
disiplin yang dilakukan secara manusiawi, dapat dilakukan dengan cara:
1. Dilakukan
secara objektif, yaitu menunjukkan kesalahan yang telah dilakukan atau
perbuatan yang melanggar hokum atau peraturan yang berlaku.
2. Hukuman yang
dikenakan setimpal dengan kesalahan yang dilakukan.
3. Teknik
pembinaan/pendisiplinan tidak merendahkan martabat seseorang/karyawan.
4. Tindakan
pembinaan / pendisiplinan bersifat mendidik.
5. Tindakan
pembinaan / pendisiplinan bersifat mendidik.
6. Tindakan
pembinaan / pendisiplinan tidak dilakuan secara emosional
7. Tindakan
pembinaan / pendisiplinan dilakukan berdasarkan aturan yang berlaku.
Konsep Manajemen Yang Berlaku Pada
Dunia Bisnis di Indonesia
Konsep
manajemen, seilmiah dan secanggih apa pun, ternyata tak banyak bedanya dari fashion,
baik busana maupun gadget elektronik. Apa yang populer dipakai
perusahaan-perusahaan di negara maju, biasanya juga akan ditiru
perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia. Banyak perusahaan
menerapkan konsep-konsep itu karena adanya kebutuhan (needs), baik
akibat penurunan kinerja maupun persaingan bisnis yang makin ketat.
Tema-tema
(konsep) manajemen yang populer antara lain Good Corporate Governance (GCG),
Corporate Social Responsibility (CSR), Balanced Scorecard (BSC), Six
Sigma, EconomicValue Added (EVA), Customer Relationship Management (CRM),
Supply Chain Management (SCM), Change Management, Outsourcing,
Competency Based Human Resource Management, Performance Management,
Value Based Management, 7 Habits dan BCG Matrix.
Konsep – konsep diatas kembali
popular karena ada kebutuhannya. Sebagai contoh GCG bisa marak karena makin
tingginya tuntutan menjalankan praktik bisnis yang baik, benar dan transparan.
Tidak hanya didunia bisnis menggunakan konsep ini, pada instansi pemerintahan
juga diberlakukan. Begitu pula konsep-konsep lain. Misalnya, belakangan konsep
CSR makin dilirik, karena perusahaan mulai merasakan perlunya memberi perhatian
pada lingkungan sekitarnya agar ketenteraman dalam menjalankan bisnis terwujud.
Pendekatan EVA di bidang keuangan juga makin diminati karena tampaknya investor
makin peduli pada perusahaan yang mampu memberikan nilai tambah.
Di bidang manajemen yang lebih
operasional, ada dua konsep manajemen yang ngetren dalam 3-4 tahun
terakhir di dunia, yakni Smart Customization (SC) yang lebih dekat ke
bidang pemasaran dan Tailored Business Streams (TBS) yang lebih condong
ke manajemen operasional. SC adalah konsep manajemen yang meng-customize
layanan untuk mayoritas pelanggan. Artinya, perusahaan akan diarahkan untuk
lebih cerdas memilih segmen yang pertumbuhan bisnisnya cepat, berskala besar,
dengan suatu proses yang dapat distandardisasi, sehingga harga jual lebih murah
dan perusahaan menjadi kompetitif di pasar. Konsep ini pun bisa diterapkan di
bisnis lainnya. Alasannya, konsep ini muncul karena ada kebutuhan memahami
segmen pelanggan yang ingin dilayani kebutuhannya dan menyesuaikan produk
tersebut, sehingga mereka hanya membayar atas servis yang dipakainya, tidak
termasuk servis yang tidak dipakainya. Di Tanah Air, Darwin menilai, konsep SC
telah dipraktikkan Lion Air. Maskapai penerbangan ini dilihatnya berhasil
membidik pelanggan yang hanya butuh terbang dengan selamat, tanpa butuh servis
macam-macam di bandara ataupun di udara.
Faktor yang paling dominan
memengaruhi adopsi konsep manajemen di masa depan adalah struktur pasar. Di
sini faktor-faktornya adalah tingkat kompetisi dan jumlah pemain di mana
perusahaan berkiprah, ketersediaan barang substitusi, kekuatan pemasok dan
kekuatan pelanggan/pembeli. Tak sedikit hambatan yang menghadang perusahaan
untuk bisa menerapkan konsep-konsep manajemen terbaru. Di antaranya,
ketidaksiapan SDM, kurangnya komitmen manajemen puncak, ketertinggalan
teknologi yang digunakan, dan mahalnya biaya implementasi konsep tersebut.
Sayangnya, banyak perusahaan Indonesia yang masih sekadar berusaha melanjutkan
hidup.
Mengenai apa yang sebaiknya dipakai
agar perusahaan bisa menerapkan konsep manajemen terbaru, yakni menyiapkan dan
meningkatkan kualitas SDM, menyiapkan sistem dan prosedur yang baik, membangun
komunikasi dengan stakeholders, menyiapkan mekanisme tata kelola
perusahaan yang baik, membangun mental dan budaya perusahaan yang adaptif,
serta punya visi dan komitmen yang jelas dari manajemen puncak dan pemilik
perusahaan
Pengertian manajemen menurut
para ahli
*Menurut G.R. Terry:
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
*Menurut Hilman:
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
*Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
*Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
*Menurut William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
*Menurut Renville Siagian:
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.
*Menurut Prof. Eiji Ogawa:
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
*Menurut Federick Winslow Taylor:
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
*Menurut Henry Fayol:
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksudmaksud yang nyata.
*Menurut Hilman:
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
*Menurut Ricky W. Griffin:
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
*Menurut Drs. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
*Menurut William H. Newman:
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
*Menurut Renville Siagian:
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.
*Menurut Prof. Eiji Ogawa:
Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
*Menurut Federick Winslow Taylor:
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
*Menurut Henry Fayol:
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
*Lyndak F. Urwick:
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).
Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).
Mengenal Perbedaan antara HRD dengan Personalia
HRD dan Personalia, banyak orang yang menganggap kedua
bagian ini sama. Pada prakteknya kedua bagian ini memiliki fungsi yang berbeda
walaupun area pengelolaannya tak lepas dari ranah SDM.
Personalia
Personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola
SDM pada hal-hal yang terkait administratif yang mengatur hubungan industrial
antara perusahaan dan karyawannya. Pengelolaan dari fungsi personalia ini
antara lain bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan
pembayaran benefit lainnya. Termasuk di dalamnya pinjaman karyawan, absensi,
pencatatan cuti tahunan, filling dokumen dan rekruitmen.
HRD
Sedangkan HRD (Human Resource Departement)
memiliki ruang lingkup tanggungjawab yang lebih luas. HRD mengelola seluruh
sumber daya manusia di perusahaan menjadi SDM berkualitas yang mampu memenuhi
sasaran strategis perusahaan. Beberapa aspek yang menjadi tanggungjawab HRD
diantaranya Personel Management, meliputi proses fungsi perencanaan strategis
tenaga kerja (HR Planning), HR Budgeting, Assessment, Recruitment &
Selection, Hiring and Termination, Career Development, Organization
Development, Performance Management, Industrial Relationship, Pension,
Training, dan System Development dan General Affairs.
Kesimpulan
Personalia lingkup kerjanya pada area clerical
atau administrasi dan merupakan bagian yang mendukung terlaksananya fungsi HRD.
Tanpa adanya pelaksanaan personalia yang teratur maka fungsi HRD pun juga akan
sulit mewujudkan aspek-aspek yang lainnya karena seluruh aspeknya saling
berkaitan. Tugas Anda sebagai pemilik bisnis adalah, anda harus mampu
mengontrol kinerja seluruh fungsinya. Maka, selamat mewujudkan SDM berkualitas.
HRD dan PERSONALIA
HRD
Secara umum bahwa HR
memiliki 3 siklus yakni :
1.
HR sebagai personalia, bercirikan murni administratif dan reaktif hanya
menjalankan pekerjaan rutinitas dan manual;
2.
HR sabagai HRD, bercirikan adanya development dan aktif sedangkan
administratif hanya sebagai support;
3.
HR sebagai Human Capital, bercirikan HR sebagai strategic partner dan
administratif sudah di outsourcingkan atau dikomputerisasikan berbasis online;
HRD atau Human
Resources Development mengambil peranan penting sebagai wadah pengembangan
seluruh SDM disuatu perusahaan. Berbagai tugas pun dibebankan pada divisi yang
akhir-akhir ini disebut sebagai salah satu aset terpenting perusahaan. Sebelum
membahas lebih jauh, HRD dan Personalia secara tanggung jawab sangat berbeda,
yakni HRD membawahi personalia, HRD tidak hanya difokuskan pada administrasi
seperti absensi dan sebagai nya melainkan bagaimana pengembangan karyawan serta
mempertahankan karyawan disuatu
perusahaan. Sebaliknya, personalia hanya lebih difokuskan pada
keberaturan dari sisten administrasi suatu perusahaan.
Beberapa tugas dan
tanggung jawab dibidang HRD serta personalia dari pengalaman sebagai praktisi
HR (khususnya di perusahaan keluarga yang belum sistem secara jelas)
1.
Perumusan dan Pembuatan Visi-Misi, Nilai-nilai, Budaya Organisasi
Sudah barang tentu suatu keberaturan berawal dari peraturan. Apa tujuan perusahaan kita, bagaimana mencapainya, dan apa
saja falsafah yang akan kita bawa ke dalam hidup kerja kita di perusahaan ini.
Hal ini sangat penting dirumuskan oleh pihak atasan, HRD dan karyawan agar
tercipta suatu kesetimbangan suara.
2.
Struktur Organisasi dan Peraturan Perusahaan
Struktru organisasi yang
jelas pun sangat dibutuhkan di dalam suatu perusahaan. Selain itu, lewat
struktur ini, akan menimbulkan gairah kerja bagi karyawan terutama dalam
perencanaan jenjang karirnya ke depan. Di sini, HRD berfungsi untuk mengontrol pelaksanaan birokrasi dan
perundang-undangan tersebut dan juga memilah mana aturan yang cocok diterapkan
di perusahaan atau yang tidak. HRD pun harus menjadi jembatan antara pihak
perusahaan dan pekerja ketika menemui konflik antara kedua kubuh tersebut.
3.
Job Desc-Job Spes dan Performance Appraisal
HRD yang bertanggung
jawab membuat deskripsi pekerjaan dan apa saja spesifikasi kerja yang akan
dilakukan. Hal ini dapat dirumuskan lewat analisa kerja yang dilakukan oleh
pihak HRD ke berbagai divisi yang ada di perusahaan. Adapun berbagai teknik
dapat dilakukan seperti observasi dan interview secara langsung. Dengan adanya
kejelasan deskripsi dan spesifikasi kerja, karyawan diharapkan mampu
memaksimalkan kinerjanya. Untuk mengukur kinerjanya pun, diperlukan suatu tolak
ukur yang biasa disebut sebagai performance appraisal. Penilaian
kinerja ini didasarkan pada apa saja deskripsi dan spesifikasi kerjanya, serta
target yang harus dipenuhi. Biarpun suatu divisi sama dengan perusahaan lain,
bentuk dari penilaian kinerja masing-masing perusahaan pasti berbeda.
4.
Rekrutmen dan Seleksi
HRD berperan vital
untuk menentukan karyawan mana yang sangat berpotensi untuk memajukan
perusahaan tersebut. Saat ini, IP dan nilai akademik tetap menjadi salah satu
faktor penentu, tapi bukan satu-satunya jika akan merekrut karyawan. Kemampuan,
pengalaman, dan berbagai hal lain yang disebut softskillmemainkan
peran dominan bagi para calon karyawan untuk direkrut. Setelah sesuai dengan standar rekrutmen, masuklah ke tahap
seleksi. Di tahap seleksi ini ada berbagai metode yang diterapkan HRD antara
lain tes psikologi ataupun wawancara. Tahap
ini adalah langkah yang amat sangat penting karena inilah tahap awal perusahaan
akan dibawa kemana sebenarnya dipraktekkan, yakni tergantung SDM itu sendiri.
5.
Compensation dan Benefit
Sistem kompensasi
identik dengan pekerjaan sebagai sales atau penjualan. Ketika
kita bisa menembus target, maka akan diberi keuntungan atau kompensasi.
Ternyata, sistem kompensasi dan benefit itu bermacam-macam dan tidak sebatas
dengan uang belaka. Contoh di atas, dapat menjadi salah satu program CnB yang
ditawarkan oleh perusahaan. Namun, berbagai hal lain seperti “apa sih yang
bisa kita dapatkan dengan bekerja di suatu perusahaan A, misalnya?” adalah
bentuk konkrit lainnya dari CnB ini. misalkan, kita
adalah fresh graduate yang ingin bekerja di bidang radio,
maka, salah satu keuntungan yang akan kita peroleh dengan bekerja di sana
adalah melatih skill interpersonal dan komunikasi kita.
Sistem CnB tetap
harus memperhatikan kondisi perusahaan terkait keuangan dan ketersediaan sumber
daya, mengingat compensation and benefit merupakan suatu
sistem yang seharusnya diterapkan adil ke semua karyawan. Prinsip adil disini
tidak serta merta “saya dapat 100, kamu juga dapat 100” tetapi tetap
disesuaikan dengan kinerja, dan apa yang diberikan karyawan ke perusahaan itu
sendiri.HRD atau yang sering dipanjangkan
menjadi Human Resources Department, bertanggung jawab terhadap pengelolaan
sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Kami percaya bahwa pengelolaan
dari sumber daya manusia yang ideal dalam organisasi memiliki 8 aspek/pilar;
Seleksi dan rekrutmen bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan pegawai
melalui penerimaan pegawai hingga penempatan para pegawai baru tersebut di
posisi-posisi yang tepat. Kami percaya, agar dapat menjalankan fungsinya dengan
baik (menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat), maka biasanya fungsi
ini sudah memiliki success profile sebagai acuan yang membantu menyeleksi
kandidat yang sesuai. Sedangkan untuk metode seleksi, biasanya sangat
bervariasi, mulai dari psikotest, interview, skill test, referensi maupun
assessment center.
Training dan development memiliki fungsi yang menjaga kualitas sumber daya
manusia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan
pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja.
Aktivitas ini dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Menurut survey
DDI mengenai Leadership Forecast 2005|2006, beberapa metode pengembangan yang
populer saat ini adalah on-the-job training dan coaching disusul training.
Compensation and Benefit berfungsi untuk menyusun strategi hingga implementasi
atas seluruh kompensasi yang diterimakan kepada pegawai yang mengacu pada
kondisi pasar.
Penilaian kinerja
merupakan upaya monitoring kesenjangan antara standard kinerja yang diharapkan
dengan aktual kinerja yang ditunjukkan. Pilar performance management
bertanggung jawab untuk merancang sistem hingga implementasi penilaian kinerja
para pegawai hingga laras dengan objective yang harus dicapai oleh organisasi.
Career Planning
bertanggung jawab atas pengelolaan, perencanaan dan jenjang karir bagi seluruh
anggota organisasi. Fungsi ini menjawab setiap pegawai memiliki jalur karir
menurut tugas, tanggung jawab, dan kompetensi yang ia miliki. Mengacu kepada
kondisi jangka panjang, karir setiap pegawai akan ditentukan oleh kelompok
kerja di mana masing-masing pegawai bekerja (vertical path), namun dengan
mempertimbangkan besarnya organisasi masing-masing, penyeberangan karir dari
setiap kelompok tidak dapat dihindarkan (cross functhin career path) atau
bahkan berpindah dari satu kelompok ke kelompok lainnya (horizontal carreer
path).
Employee Relation Management biasanya juga berfungsi sebagai internal PR bagi setiap
kebutuhan pegawai terhadap informasi, kebijakan dan peraturan perusahaan.
Fungsi ini juga penting untuk menggali input-input dari pegawai mengenai
berbagai aspek dalam organisasi.
Separation Management adalah fungsi yang mengelola seluruh tindakan pemutusan
hubungan kerja dalam organisasi bayak yang disebabkan karena normal separation
(pensiun, habisnya masa kontrak, atau meninggal), forced separation
(indisipliner, dll), atau early retirement (pensiun sebelum masanya).
Personnel Administration yang biasa dikenal dengan Personalia atau Kepegawaian
adalah fungsi yang mendukung terlaksananya fungsi HR yang lain. Secara umum
fungsi ini bertanggung jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran
benefit lainnya, pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan.
Melaksanakan
fungsi HRD sebagaimana yang terdapat dalam Garis-garis Besar Haluan Perusahaan
meliputi :
1. Perencanaan,
Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai kebutuhan
perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan, yaitu dengan menetapkan program
kepegawaian sesuai fungsi-fungsi yang dimiliki HRD.
2. Pengorganisasian,
Mengorganisir semua karyawan melalui penetapan pembagian kerja, hubungan kerja,
pendelegasian wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3. Pengarahan,
Mengarahkan semua karyawan agar bersedia bekerja sama, bekerja efektif serta
efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
4. Pengendalian
5. Mengendalikan
semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan serta bekerja
sesuai rencana yang telah ditetapkan perusahaan. Selanjutnya jika ditengah
perjalanan ternyata terdapat penyimpangan atau kesalahan maka harus diadakan
tindakan korektif atau perbaikan serta penyempurnaan rencana tersebut.
Kehadiran karyawan, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan
dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan adalah hal-hal yang harus dikendalikan
perusahaan.
6. Rekruitmen
Melaksanakan proses seleksi dan penarikan, penempatan untuk mendapatkan
karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
7. Pengembangan Pengembangan
adalah proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral
karyawan melaui pendidikan dan pelatihan (training) yang diberikan sesuai
kebutuhan pekerja masa kini maupun masa yang akan datang.
8. Kompensasi Pemberian
balas jasa langsung dan tidak langsung, baik itu berupa uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbal jasa yang diberikan kepada perusahaan dengan prinsip
adil dan layak, yaitu adil karena sesuai dengan prestasi kerjanya serta layak
karena dapat memenuhi kebutuhan primernya yang berpedoman pada
sekurang-kurangnya sama dengan batas upah minimum pemerintah.
9. Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah aktivitas untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi, sinergis dan saling
menguntungkan.
10. Pemeliharaan
Aktivitas untuk menjaga atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas
karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai dengan pensiun tiba dengan
program kesejahteraan karyawan.
11. Kedisiplinan
Untuk mencapai tujuan maksimal, kedisiplinan merupakan fungsi HRD yang
terpenting, karena tanpa kedisiplinan yang baik akan sulit terwujud tujuan yang
maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati
peraturan-peraturan perusahaan yang berlaku.
12.
Pemberhentian Pemutusan hubungan kerja ini dapat
terjadi oleh berbagai sebab, seperti keinginan karyuawan, keinginan perusahaan,
kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebagainya.
PERSONALIA
Manajemen personalia adalah sub
bidang dari manajemen umum yang menspesialisasi kan pada sumber daya
manusia/perilaku manusia berhubungan dengan kegiatan persh. Merupakan fungsi
bagian dari manajemen yang berkaitan dengan manusia khususnya bagaimana
menjalin kerjasama dalam mengembangkan dan menumbuhkan kebijaksana
an dalam mempengaruhi orang-orang dalam organisasi maupun membantu para
pimpinan untuk mengelola sumberdaya manusia yang dimiliki
perusahaan.
Manajemen
personalia sekarang diganti dengan istilah manajemen sumberdaya manusia
(SDM). Jadi dalam manajemen SDM, kegiatan-kegiatannya merupakan
penjabaran dari kegiatan fungsi manajemen personalia seperti penarikan tenaga
kerja, pengembangan tenaga kerja, pelatihan dan trainning
pegawai dan sebagainya. Manajemen personalia menurut Flippo adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan
dan pemutusan hubungan kerja karyawan untuk mencapai tujuan karyawan,
perusahaan, organisasi atau masyarakat.Dapat disimpulkan bahwa manajemen
personalia terbagi menjadi tiga aspek utama yaitu:
1.Fungsi manajerial dari
manajemen personalia atau pelaksanaan fungsi manajemen umum terhadap SDM :
a. Perencanaan.
b. Pengorganisasian.
c. Pengarahan.
d. Pengawasan.
2.
Fungsi operasional dari manajemen personalia terdiri dari:
a. Fungsi pengadaan.
b. Fungsi pengembangan.
c. Fungsi kompensasi.
d. Fungsi integrasi.
e. Fungsi pemeliharaan.
3. Peranan
manajemen personalia adalah mengintegrasikan tujuan perseorangan,
perusahaan
maupun masyarakat.
Fungsi Manajerial Manajemen Personalia
Fungsi manajerial selalu
ada dalam tiap manajer atau pimpinan baik manajer secara umum, manajer
divisi, kepala bagian, penyelia atau pimpinan kelompok khusus ( spesialisasi ).
Oleh karena itu manajer personalia adalah manajer yang mau tidak mau juga harus
menjalankan fungsi-fungsi manajerial yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan.
Perencanaan dari manajer personalia ditetapkan dengan jalan
Menentukan program untuk membantu
proses pencapaian tujuan dengan melibatkan partisipasi secara aktif dari
manajer personalia dalam bidang SDM.
Pengorganisasian merupakan fungsi kelanjutan kegiatan yang harus
dilaksanakan setelah manajer personalia menetapkan program yang disusun.
Fungsi ini menyangkut pemilihan tenaga kerja yang telah diseleksi untuk
ditempatkan sesuai dengan pekerjaan maupun tingkat keahliannya. Dengan adanya
manajer personalia, di anggap lebih ahli dalam masalah sumberdaya manusia
mengakibatkan dia sering dimintai saran oleh manajer bagian lain jika ada
masalah dengan karyawannya.
Pengarahan merupakan fungsi manajer personalia dalam
mengarahkan karyawan untuk bekerja secara sukarela dengan efektif dan efisien
demi keberhasilan perusahaan yang sudah dimasukkan ke dalam perencanaannya.
Pengawasan merupakan fungsi manajerial dari manajer
personalia untuk melakukan koreksi dan perbaikan kalau terjadi
penyimpangan dalam melaksanakan program yang ditetapkan melalui analisa jabatan, spesifikasi jabatan
atau deskripsi jabatannya.
Fungsi Operasional Manajemen Personalia
2.a.
Pengadaan Karyawan (Procurement).
Pengadaan karyawan berhubungan erat dengan kegiatan
penarikan tenaga kerja, seleksi dan penempatan tenaga kerja sesuai keahliannya.
Penarikan tenaga kerja di sini tidak hanya mencari jumlah tenaga kerja saja
tetapi juga, memperoleh tenaga kerja yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan yang
ada di perusahaan.
Untuk
memperoleh tenaga kerja harus dilihat dulu dari mana akan dipakai, karena pada
dasarnya sumber tenaga kerja dapat dibagi 2 :
1. Sumber ekstemal :
penarikan tenaga kerja dari luar perusahaan dalam mengisi
jabatan. -
Lembaga pendidikan. - Depnaker. - Pasar tenaga kerja.
2. Sumber internal adalah
penarikan tenaga kerja dari dalam perusahaan. Biasanya lewat promosi jabatan,
dari karyawan yang memang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang dibutuhkan perusahaan.
Untuk menentukan jumlah tenaga kerja
yang diperlukan perusahaan dapat menggunakan analisa beban kerja dan analisis
tenaga kerja hingga dapat menentukan jum lah tenaga kerja yang dibutuhkan. Dari
analisis beban kerja, dan akan diketahui berapa sebenarnya jumlah jam kerja
orang yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dalam waktu
tertentu. Dengan tahu jumlah jam kerja tiap karyawan maka dapat ditentukan
jumlah tenaga kerja untuk menjaga kontinuitas jalannya operasi kegiatan
perusahaan secara normal.
Agar kualitas karyawan yang akan
ditempatkan benar sesuai, seharusnyalah mengetahui informasi yang berhubungan
dengan jabatan atau pekerjaaan yang kosong tersebut, karena pasti dibutuhkan
persyaratan-persyaratan tertentu pula.
Kegiatan
penentuan kualitas yang diperlukan suatu jabatan ada 3 macam yaitu:
1. Job
Analysis.
Merupakan kegiatan untuk meneliti dan mengumpulkan
informasi mengenai jenis kegiatan yang akan dilakukan, tempat, lingkungan yang
diperlukan dan alasan pekerjaan tersebut dilakukan dan bagaimana melaksanakan
pekerjaan tersebut. Penelitian ini akan menghasilkan spesifikasi
jabatan dan deskripsi jabatan.
2. Job
Specification. (spesifikasi jabatan).
Spesifikasi jabatan adalah uraian mengenai batas
persyaratan minimum pegawai yang dapat menduduki jabatan tertentu agar bekerja
efektif dan efisien.
3. Job
Description. (deskripsi jabatan)
Adalah
uraian mengenai hak dan kewajiban seseorang pada jabatan tertentu.
Setelah itu
maka perusahaan akan melakukan proses penarikan tenaga kerja, menurut Edwin B
Flippo dalam buku "Principles of Personal Management," ada 7 unsur kegiatan
harus dilakukan dalam penarikan dan pemilihan tenaga kerja yaitu:
1.
Wawancara pendahuluan ( Initial or preliminary interview ).
2.
Pengisian blangko ( Aplication blank or blanks ).
3.
Pemeriksaan referensi ( Check of references ).
4. Test
psikologi ( Psychological Test ).
5.
Wawancara ( Employment interview ).
6.
Persetujuan supervisor ( Approval by the supervisor ).
7.
Pemeriksaan kesehatan fisik ( Physical Examination ).
Yang perlu dilakukan perusahaan
setelah tenaga kerja lulus dan diterima sebagai karyawan baru maka perusahaan
harus memperkenalkan lingkungan perusahaan :
1. Sejarah
perusahaan.
2. Produk
yang dihasilkan.
3. Kondisi
kerja.
4. Upah
atau gaji.
5. Program
kesehatan dan pelayanan.
6. Teman
pekerjaan.
7.
Alat-alat yang digunakan.
8. Tujuan
pelaksanaan kegiatan.
Pengembangan
Tenaga Kerja.
Bertujuan meningkatkan
keahlian dan ketrampilan melalui pendidikan dan latihan. Hal ini karena
karyawan baru yang diterima perusahaan jarang yang siap pakai, sehingga
perlu latihan/trainning agar sesuai dengan jabatan yang mereka
terima. Latihan dan trainning juga berhubungan erat dengan 3 kegiatan dalarn penarikan
tenaga kerja yaitu analisa jabatan, spesifikasi jabatan dan deskripsi
jabatan. Dengan tahu tugas, wewenang dan persyaratan keahlian minimal yang
harus dimiliki karyawan disuatu jabatan, perusahaan menentukan
latihan&trainning yg sesuai.
Adapun
latihan dan trainning dibedakan menjadi 2 macam:
1. Metoda
latihan untuk karyawan yang non manajerial, ada beberapa macam yaitu:
a. Metoda
dalam pekerjaan ( On The Job Method ) yaitu:
- On The
Job.
-
Apprentice Ship.
b. Metoda
di luar pekerjaan ( Off The ob Method )
- Vestibule
Shcool.
- Kursus.
2. Metoda
latihan untuk karyawan manajerial juga dibagi 2:
a. On The
Job Method (Coaching, magang, tour of duty, penugasan di panitia,dll).
b. Off The
Job Method.(Simulasi, pertemuan khusus, latihan kepekaan, dll).
Adapun
manfaat yang diperoleh perusahaan dalam mengembangkan karyawan :
- Dapat
meningkatkan tingkat produktivitas tenaga kerja lebih besar lagi.
- Dapat
menciptakan suasana kerja yang bersemangat dan harmonis.
-
Meningkatkan stabilitas/fleksibelitas tenaga kerja dng hadirnya pekerja
lain.
Kompensasi ( balas jasa )
Adalah
imbalan jasa yang diberikan kepada karyawan baik yang bersifat finansial maupun
non finansial secara adil dan layak sesuai dengan sumbangan karyawan terhadap
pencapaian tujuan perusahaan.
Dapat kita
simpulkan kalau sistem balas jasa didasarkan dari segi finansialnya maka bisa
berupa gaji atau upah. Gaji dan upah harus dibedakan karena gaji merupakan
balas jasa yang diterima karyawan dalam jumlah yang relatif tetap baik
berdasarkan mingguan, bulanan atau tahunan atas sumbangan jasa para profesional
atau manajer atau karyawan administrasi. Sedangkan upah itu merupakan balas
jasa dari perusahaan yang diterima oleh karyawan operasional atau buruh atas
sumbangan jasa mereka yang dihitung berdasarkan tarif upah per jam atau per
harian.
Faktor yang
mempengaruhi tingkat upah, diantaranya:
1. Pasar
tenaga kerja.
2.
Peraturan pemerintah.
3. Adanya
serikat butuh.
4.
Kemampuan membayar perusahaan.
5. Situasi
keuangan dan laba perusahaan.
6. Dan
sebagainya.
Penentuan
tingkat upah juga dipengaruhi juga sistem yang dipakai dalam memberikan upah
kepada karyawan. Yang menurut Mair ada 4 sistem yaitu:
1. Sistem
upah menurut prestasi kerja.
Prestasi
kerja di sini dinyatakan dengan berapa yang dihasilkan/upah perpotong. Dengan
sistem upah semacam ini perusahaan dapat sekaligus mengukur prestasi karyawan
karena semakin besar upah karyawan berarti semakin tinggi prcstasi kerjanya.
Sistem ini dapat mendorong semangat kerja karyawan yang kurang produktif dan
cekatan, tetapi kurang mengutungkan bagi berusia lanjut dan sudah tidak cekatan
lagi.
2. Sistim
upah menurut lama kerja
Disebut
sebagai upah waktu karena besarnya ditentukan oleh lamanya karyawan
melaksanakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Sistim ini dipakai jika jenis
pekerjaannya sulit dinilai dalam unit atau potong.
3. Sistim
upah menurut senioritas/lama dinas.
Didasarkan
pada berapa lama masa kerja atau senioritas dalarn suatu organisasi perusahaan.
Semakin lama karyawan bekerja diperusahaan maka semakin tinggi upahnya. Sistim
ini untuk menarik loyalitas karyawan pada perusahaan agar tidak keluar dan akan
berhasil dengan lebih baik lagi kalau dikombinasikan dengan sistim pcngupahan
menurut prestasi kerja.
4. Sistim
upah menurut kebutuhan.
Sistim ini
didasarkan atas berapa besar kebutuhan karyawan dalam suatu organisasi
perusahaan. Sistim ini sangat jarang dipakai(tidak umum digunakan).
Dari ke
empat sistim yang ada tersebut biasanya dilakukan kombinasi system, antara
sistim 1dan 3 (sering digunakan dalam perusahaan-perusahaan).
Integrasi Tenaga Kerja.
Integrasi
disini adalah penyesuaian antara perbeaan kepentingan perusahaan dengan
karyawan scbagai individu agar bekerja sama secara harmonis.
Pengintegrasian
karyawan ini disamping mcnyangkut keselarasan antar berbagai kepentingan juga
harus memperhatikan dan mcmpcrtimbangkan kcluhan karyawan, sikap buruh,
pemahaman perasaan mengcnai keikut scrtaan mereka dalam pengambilan keputusan.
Jadi permasalahan diatas secara keseluruhan masuk dalam bidang Labour Relation
dan Colective Bargaining. Labour Relation dan Colective Bargaining berkaitan
dengan masalah perundingan pcrjanjian kerja bersarna, penafsirannya,
pelaksanaannya dan penyelesaian keluhan-keluhan dari karyawan.
2.e.
Pemeliharaan Karyawan.
Perneliharaan
karyawan berkaitan erat dengan usaha-usaha untuk mempertahanl:an kontinuitas
dari kondisi kcrja yang sudah efektif tersebut melalui kelima fungsi
operasional dari manajemen personalia.
Dua hal
yang harus dipertahankan yaitu sikap positif karyawan terhadap tugas-tugas dan
pokoknya melalaui proses komunikasi yang baik dalam organisasi dan
mempertahankan kondisi fisik karyawan melalui program kesehatan dan keamanan.
WAWANCARA
Wawancara kerja merupakan salah satu
tahap dalam proses rekruitmen / penerimaan karyawan. Walaupun terkesan simple
dan mudah, namun tidak jarang banyak terdapat pelamar yang gagal dalam proses
wawancara kerja ini. Pertanyaan yang biasa diajukan pada saat wawancara kerja
memang sangat beragam, bahkan beberapa diantaranya merupakan pertanyaan
'jebakan' yang bertujuan untuk mengorek lebih jauh tentang siapa diri pelamar
sebenarnya. Oleh karena itu, penting bagi para pencari kerja untuk mengetahui
contoh pertanyaan wawancara kerja untuk meminimalisir kesalahan jawab pada saat
wawancara kerja.
Berikut
ini adalah beberapa contoh pertanyaan wawancara kerja:
1.
Ungkapkan siapa diri anda dalam 3 kata
Ø
jangan pernah berbohong untuk menjawab pertanyaan ini.
Karena jawaban akan digunakan sebagai dasar untuk mencounter jawaban kita pada
pertanyaan yang lain
2. Mengapa melamar di perusahaan ini? atau apa yang
anda ketahui tentang perusahaan ini?
Ø
ada baiknya
kita mempelajari serta mengetahui sedikit info mengenai perusahaan yang kita
lamar. Namun, jangan sekali - kali sok tahu kalau memang kita tidak tahu apapun
tentang perusahaan yang kita lamar.
3 . M engapa keluar dari tempat kerja sebelumnya?
Ø
walaupun di tempat kerja sebelumnya kita bermasalah
dengan bos yang galak atau teman kerja yang suka 'menyikut', namun jangan
sekali kali kita mengungkapkan hal tersebut pada saat wawancara kerja
4. Berapa gaji yanga anda inginkan?
Ø
beberapa perusahaan memberikan pertanyaan ini sebagai
pertanyaan retorika (pertanyaan ya ng tidak perlu dijawab karena mereka sudah
punya standar gaji), namun jangan pernah kita menjawab dengan: terserah
perusahaan mau menggaji saya berapa. Karena selain terlihat sangat desperate
juga membuat kita menjadi tidak memiliki bargaining power di depan pewawancara.
Oleh karena itu, sebaiknya kita memiliki hitungan sendiri tentang berapa gaji
yang kita inginkan berdasarkan: jumlah kebutuhan bulanan termasuk jumlah
tabungan dan juga berapa kemampuan kita akan dihargai.
5. Apa yang akan anda lakukan bila anda diterima kerja
disini?
Ø
jawaban atas pertanyaan ini akan sangat tergantung
dengan posisi yang kita lamar.
6. Apa yang anda lakukan di waktu luang?
Ø
rahasia dari jawaban pertanyaan ini adalah: jangan
pernah mengatakan melakukan aktivi tas internet di depan
komputer/laptop/handphone
7. Apakah anda bersedia bekerja lembur?
Ø
ini merupakan pertanyaan yang menjebak sebenarnya.
Karena pasti tidak ada karyawan yang senang bekerja lembur. begitu juga dengan
perusahaan, tidak ada perusahaan juga yang dengan rela membiarkan karyawannya
bekerja lembur terus menerus karena lembur merupakan salah satu indikasi adanya
ketidak efisienan kerja para karyawan. Oleh karena itu, kita harus bisa
menjawab secara diplomatis seperti ini: "kalau memang pekerjaan belum
selesai saat jam pulang padahal saya sudah berusaha maksimal, maka saya tidak
keberatan untuk bekerja lembur. Namun saya lebih senang bila pekerjaan saya
bisa selesai tepat waktu".
Contoh
Lain
Pertanyaan 1: Mengapa
perusahaan kami harus menerima Anda?
Arti pertanyaan ini:
1.
Memberi kesempatan bagi Anda dalam meyakinkan mereka, bahwa Anda adalah
orang yang tepat untuk dipekerjakan dan menjadi bagian dalam perusahaan.
2.
Mereka ingin Anda mempromosikan diri, dan menyebutkan yang membuat Anda
spesial dan berbeda dibandingkan pelamar yang lain.
Lakukan ini: Sebelum wawancara,
berlatihlah mempromosikan diri Anda di depan cermin. Dengan berlatih terlebih
dahulu, Anda bisa menilai apakah “promosi” Anda menarik atau tidak.
Pertanyaan 2: Ada yang
ingin Anda tanyakan kepada kami?
Arti pertanyaan ini:
1.
Apakah Anda mempersiapkan diri untuk wawancara dengan mencari informasi
mengenai perusahaan terlebih dulu?
2.
Apakah Anda serius tertarik dengan posisi yang Anda lamar atau hanya
sekedar coba-coba saja?
Lakukan ini: Kumpulkan pertanyaan
seputar perusahaan yang ingin Anda masuki, tidak perlu banyak, satu atau dua
cukup untuk membuktikan Anda mempunyai minat yang besar terhadap perusahaan
tersebut.
Pertanyaan 3: Mengapa
Anda tertarik untuk bekerja atau bergabung di dalam perusahaan ini?
Arti pertanyaan ini:
1.
Untuk mencari tahu apa motivasi Anda dalam bekerja, karena sebagian orang
mencari peruntungan dan kesempatan dalam mendapatkan posisi pekerjaan yang
sebenarnya mungkin tidak cocok dengan motivasi mereka.
2.
Apakah Anda akan menjadi karyawan yang berdedikasi?
3.
Apakah passion Anda sesuai dengan visi dan misi perusahaan?
Lakukan ini: Jawab pertanyaan ini
dengan antusias dan tunjukkan ketertarikan Anda. Dengan menjawab seadany a,
mereka akan menganggap Anda sekedar iseng atau tidak benar-benar menginginkan
posisi yang Anda lamar.
Pertanyaan 4: Apakah
Anda bersedia mengkuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat?
Arti pertanyaan ini:
Arti pertanyaan ini:
1.
Apakah Anda fleksibel (mudah dibentuk) untuk memenuhi tujuan perusahaan?
2.
Apakah Anda cakap bekerja dalam tim?
3.
Apakah Anda akan berusaha semaksimal mungkin ketika dihadapkan pada
pekerjaan yang sulit?
4.
Bagaimana sikap Anda ketika diberi pekerjaan ekstra? Bersedia atau tidak?
Lakukan ini: Jawab pertanyaan ini
dengan menyiratkan bahwa Anda adalah orang yang mampu bekerja dalam tim, mau
belajar, mengerti pentingnya pendidikan dan kemajuan intelektual.
Pertanyaan 5: Coba
beritahu kami, di mana Anda atau apa yang Anda lihat dalam lima tahun ke depan?
Arti pertanyaan ini:
1.
Untuk mengetahui apakah Anda orang yang stabil, dapat diandalkan, dan
mempunyai komitmen pada pekerjaan Anda.
2.
Apakah Anda mempunyai rencana untuk fokus dalam pekerjaan ini atau hanya
berlangsung sementara sampai Anda mendapatkan pekerjaan yang lebih baik?
3.
Apakah Anda seseorang yang berorientasi pada tujuan?
Lakukan ini: Jika Anda
memberikan jawaban yang menyiratkan bahwa Anda hanya akan berada di perusahaan
ini untuk satu atau dua tahun saja, maka sebagian besar perusahaan tidak akan
menerima Anda. Ingat, selama wawancara tujuan Anda dalam bekerja hanya satu,
yaitu menjadi karyawan yang loyal dan berkomitmen untuk perusahaan.
Pertanyaan 6: Apa
sajakah hobi Anda?
Arti pertanyaan ini:
1.
Apa saja yang Anda lakukan selain bekerja, yang bisa membawa pengaruh
positif dalam lingkungan pekerjaan Anda?
2.
Seberapa baikkah Anda dalam bersosialisasi?
3.
Apakah Anda tipe orang yang berorientasi pada kerja sama?
Lakukan ini: Tekankan hobi atau
kegiatan yang mungkin berhubungan dengan dunia pekerjaan atau perusahaan. Anda
juga bisa menambahkan jawaban pertanyaan ini dengan menceritakan tentang
passion Anda.
Pertanyaan 7: Coba
ceritakan tentang diri Anda?
Arti pertanyaan ini:
1.
Bagaimana Anda mempersiapkan diri untuk wawancara?
2.
Apa yang membuat Anda spesia l?
3.
Mengapa mereka harus menerima Anda sebagai karyawan?
Lakukan ini: Lagi-lagi,
sebelum wawancara Anda harus mempersiapkan diri dengan berlatih menjawab
pertanyaan ini. Inti dari jawaban haruslah menyebutkan mengenai pencapaian yang
ingin Anda peroleh, pengalaman yang sudah Anda alami, dan apa motivasi Anda
dalam menuju sukses.
Pertanyaan 8: Apa
sajakah kelebihan dan kelemahan Anda?
Ketika pewawancara
bertanya mengenai kelebihan Anda, ia sedang mencari tahu apakah Anda dapat
menjadi aset bagi perusahaan mereka? Dan bagaimana Anda menilai bakat
professional dan kemampuan Anda sendiri. Sedangkan bila pewawancara bertanya
mengenai kelemahan Anda, ia sedang mencari tahu apakah Anda akan berkata jujur
tentang diri Anda kepada mereka? Dan seberapa realitiskah Anda terhadap diri
Anda sendiri.
Lakukan ini: Rendah hatilah saat
mengungkapkan kelebihan Anda, jangan bersikap arogan. Sebutkan contoh pekerjaan
atau kegiatan yang mewakili kekurangan Anda. namun jangan habiskan terlalu
banyak waktu dalam menyebutkan kekurangan, lebih baik singkat dan padat.
PENGERTIAN MANAJEMEN
FUNGSI PERSONALIA
Pengertian manajemen personalia
Manajemen personalia
merupakan fungsi bagian dari manajemen yang berkaitan dengan manusia khususnya
bagaimana menjalin kerjasama ,mengembangkan dan menumbuhkanberbagai
kebijaksanaan dalam mempengaruhi orang-orang yang membentuk organisasi maupun
dalam membantu para pemimpin sebagai manajer untuk mengelolah sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan .
Menurut FLIPPO manajemen
personalia adalahperencanaan ,pengorganisasian ,pengarahan dan pengawasan dari
pengadahan ,pengembangan ,pemberian balas jasa ,pengintegrasian ,pengarahan
,dan pemutusan hubungan kerja karyawan dengan maksud untuk mencapai tujuan
individu karyawan ,perusahaan ,organisasi dan masyarakat .
Manajemen personalia adalah :
"Suatu ilmu seni untuk melaksanakan antara lain planning, controlling,
sehingga efektivitas dan efesiensi personalia dapat di tingkatkan semaksimal
mungkin dalam pencapaian tujuan.
Perkembangan managemen personalia
- Managemen
sebagai kegiatan
- Ilmu
Unsur-unsur Manajemen
- Manusia
- Uang
- Mesin
- Metode
- Material
- Market
Menurut Drs. Suwarsono ME :Pentingnya pengadaan
tenaga kerja mengandung implikasi pokok sbb :
a.
Memerlukan informasi
secara reguler
b.
Menganalisa permintaan
dan penawaran tenaga kerja masa dini dan masa yang akan datang serta mencari
keseimbangan yang timbul
c.
Menggunakan hasil
analisa untuk menyususn kebijakan di bidang ketenaga kerjaan
d.
Menyangjut pengembangan
dan pemanfaatan SDM tingkat nasional, sektoral, wilayah dan menurut jenis
jabatan
e.
Melakukan monotoring
terus-menerus terhadap kebijakan yang di lakukan
f.
Mengintegrasikan
pengadaan tenaga kerja terhadap kebijakan pembangunan.
Adapun fungsi pengadaan tenaga kerja terutama
adalah :Membantu pimpinan untuk memberi inpormasi yang lengkap baik saran
nasihat-nasihat yang berkaitan dengan bidang ketenaga kerjaan.
Hal-hal yang di bahas di dalam ketenaga kerja:
- langkah-langkah
perencanaan
- peramalan
dan audit SDM
- analisis
jabatan
- reguitment
(penarikan)
langkah-langkah
perencanaan
- perencanaan
kebutuhan untuk waktu yang akan datang.
- perencanaan
keseimbangan untuk waktu yang akan datang .
- perencanaan
untuk mengrekkrut, menyeleksi dan memberhentikan
- perencanaan
untuk pengembangan
langkah dan audit
SDM
Peramalan berusaha mengetahui kebutuhan tenaga
kerja, organisasi yang menyangkut tenaga kerja dan syart-syart perorangan. Analisa
jabatan berhubungan dengan jabatan dan syarat-syarat mengenai orangnya
untuk melakukan jabatan itu sebaik-baiknya.
Analisis pemegang jabatan (worker analisis)
adalah :Suatu istilah dengan analisis jabatan.
Analisis pemegang jabatan
- Menitik
beratkan studi jabatan dalam hubungannya dengan pemegang jabatan.
- Menitik
beratkan pada syarat-syarat 0pegawaqi dengan menggunakan ujian badaniah,
wawancara dan sebagainya.
Analisis pemegang
jabatan merupakan suatu teknik yang di gunakan sebagai dasar penempatan.
Laporan analisis jabatan adalah : Suatu iktisitar informasi yang di
peroleh dalam proses analisis jabatan. Pada umumnya laporan analisis jabatan
itu mencatat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam daftar
pertanyaan jabatan. Analisis jabatan menghasilkan gambaran jabatan (Job
Discription) dan persyaratan jabatan (Job Spesification).
Gambaran Jabatan : Suatu informasi yang abstrak yang di peroleh
dari laporan analisis jabatan.
Job unit discription menggambarkan
- Apa
yang di lakukan
- Tanggung
jawab
- Kecakapan
atau pelatihan dan pendidikan yang di perlukan
Kondisi di bawah mana
jabatan itu di lakukan
- Jenis
atau kualitas orang yang di perlukan untuk jabatan tersebut.
Spesifikasi jabatan
atau Job spesification atau di sebutkan dengan persyaratan atau job reguitment
adalah suatu keterangan tentang syarat-syarat minimum yang di perlukan untuk
menghasilkan suatu jabatan dengan baik .
Penilaian jabatan atau job evalution adalah : Proses penetuan nilai suatu
jabatan di bandingkan dengan jabatan-jabatan lain secara sistematis dan
teratur.
Manfaat analisis jabatan :
- Sebagai
dasar untuk menentukan jumlah pegawai
- Sebagai
dasar untuk mengadakan latihan
- Sebagai
dasar melaksanakan promosi
- Sebagai
dasar mengadakan mutasi
- Sebagai
dasar melaksanakan kompensasi
- Sebagai
dasar menetapkan peralatan