Pengertian Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah perencanaan,
pengembangan, pembagian kompensasi, penginterprestasian, dan pemeliharaan
tenaga keraja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu
dan masyarakat (Ranupandojo dan Husnan, 2002).
Menurut Manullang (2001:156) menyebutkan bahwa manajeman
personalia adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara memberikan fasilitas
untuk perkembangan, pekerjaan dan rasa partisipasi pekerjaan dalam suatu
kegiatan.
Manajemen personalia adalah ilmu seni untuk
melaksanakan antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, sehingga
efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin
dalam mencapai tujuan (Nitisemito, 1996:143).
Tujuan Manajemen Personalia
Tujuan
manajemen personalia berhubungan dengan tujuan perusahaan secara umum. Hal ini
dikarenakan manajemen perusahaan berusaha untuk menimbulkan efisiensi dalam
bidang tenaga kerja sebagai efisiensi keuntungan dan kontinuitas.
Tujuan manajemen personalia ada dua macam, yaitu (Manullang, 2001:165) :
Tujuan manajemen personalia ada dua macam, yaitu (Manullang, 2001:165) :
- Production Minded (efisiensi dan daya guna);
- People Minded (Kerja sama).
Karena itu manajemen personalia ini menyangkut usaha untuk
menciptakan kondisi dimana setiap karyawan didorong untuk memberikan sumbangan
sebaik mungkin bagi majikannya, karena tidak dapat mengharapkan efisiensi yang
maksimal tanpa kerjasama yang penuh dari para karyawan.
Fungsi Manajemen Personalia
Fungsi manajemen personalia terdiri dari :
- Perencanaan. Perencanaan berarti menentukan program personalia yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Tujuan ini memerlukan partisipasi aktif dari manajer personalia.
- Pengorganisasian. Jika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh karyawannya, maka manajer personalia harus membentuk organisasi dengan merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan personalia dan faktor-faktor fisik. Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan.
- Pengarahan. Apabila manajer sudah mempunyai rencana dan sudah mempunyai organisasi untuk melaksanakan rencana tersebut, fungsi selanjutnya adalah mengadakan pengarahan terhadap pekerjaan. Fungsi itu berarti mengusahakan agar karyawan bekerja sama secara efektif.
- Pengawasan. Pengawasan adalah mengamati dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan. Dengan kata lain pengawasan adalah fungsi yang menyangkut masalah pengaturan berbagai kegiatan sesui dengan rencana personalia yang dirumuskan sebagi dasar analisis dari tujuan organisasi fundamental.
Fungsi manajemen
personalia secara operasionalnya terdiri dari :
- Pengadaan adalah menyediakan sejumlah tertentu karyawan dan jenis keahlian yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan tersebut menyangkut masalah pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi dan penempatan kerja.
- Pengembangan karyawan yang telah diperoleh dengan malalui pelatihan dengan tujuan untuk mengembagkan ketrampilan.
- Pemberian kompensasi adalah pemberian penghargaan yang adil dan layak terhadap para karyawan sesuai dengan sumbangan mereka dalam mencapai tujuan perusahaan.
- Pengintegrasian adalah menyangkut penyesuaian keinginan dari individu dengan keungan pihak perusahaan dan masyarakat.
- Pemeliharaan adalah mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.
Tugas yang
paling utama dari bagian personalia adalah menyediakan tenaga kerja dalam
kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan oleh masing-masing bagian dalam
perusahaan. Ini berarti bagian personalia memberikan layanan kepada
bagian-bagian lain agar lebih mudah melaksanakan tugasnya.
Bagian personalia harus melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pelayan bagi bagian-bagian lain di dalam perusahaan, maka tugas manajemen personalia meliputi (Manullang, 2001):
Bagian personalia harus melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pelayan bagi bagian-bagian lain di dalam perusahaan, maka tugas manajemen personalia meliputi (Manullang, 2001):
- Membuat anggaran tenaga kerja yang diperlukan.
- Membuat job analysis, job description, dan job spesification.
- Menentukan dan memberikan sumber-sumber tenaga kerja.
- Mengurus dan mengembangkan proses pendidikan dan pendidik.
- Mengurus seleksi tenaga kerja.
- Mengurus soal-soal pemberhentian (pensiun).
- Mengurus soal-soal kesejahteraan.
No comments:
Post a Comment